Nama InuYasha pasti tidak asing di telinga kita semua. Yup, pendekar setengah siluman anjing itu dan Kagome Higurashi akan kembali eksis lewat serial terbarunya, 'InuYasha–The Final Act'. Ciaattt!

'InuYasha–The Final Act' mengadaptasi 20 edisi serial manga karya Rumiko Takahashi, kreator komik manga wanita terlaris di sejarah anime. Berkat 'InuYasha' dan beberapa karya lainnya, Rumiko menjadi kreator manga dengan bayaran terbesar dalam sejarah.

Kali ini, Animax akan membuat terobosan baru. 'InuYasha–The Final Act' akan ditayangkan di minggu yang sama dengan dengan penanyangan di Jepang. Jadi, Anda tidak perlu iri lagi dengan para penggemar 'InuYasha' di sana yang biasanya bisa menonton lebih dulu.

'InuYasha–The Final Act' pastinya masih menampilkan petualangan epik yang seru. So, saksikan saja 'InuYasha–The Final Act' di kanal Animax setiap hari Sabtu pada pukul 19.00 WIB mulai 10 Oktober 2009.


Turin - Lima partai tanpa kemenangan bikin Juventus memakai formasi baru kala menjamu Maccabi Haifa. Dengan skema anyar, 'Bianconeri' memang menang kendati belum meyakinkan.

Setelah menggebuk Livorno di Seri A tanggal 19 September lalu, Juventus melewati lima partai di kompetisi lokal dan Liga Champions tanpa kemenangan. Mereka seri empat kali dan kalah sekali dengan catatan bikin empat gol dan kemasukan enam.

Menilik catatan tersebut formasi baru pun dipasang oleh allenatore Ciro Ferrara kala menghadapi Maccabi, Kamis (22/10/2009) dinihari WIB, dalam laga matchday 3 Liga Champions.

Ferrara menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan Mauro Camoranesi, Diego dan Sebastian Giovinco mengisi sektor gelandang serang yang berdiri di belakang David Trezeguet. Juga ada dua gelandang bertahan yang siap membantu lini belakang. Dengan racikan baru ini, sektor depan dan belakang diharapkan lebih solid.

"Juventus sudah mencoba sistem taktik baru yang mungkin membuat kami lebih aman di belakang karena adanya pemain seperti (Momo) Sissoko dan Felipe Melo yang melindungi kami," aku kiper Juve Gianluigi Buffon di Football Italia.

Jika dilihat dari ketiadaan gol yang bersarang di gawang Buffon dalam laga itu, lini belakang Juve memang terbilang sukses. Namun, tidak demikian dengan lini depan yang masih kurang tajam.

Terbukti dari skor kemenangan yang hanya 1-0 kendati Juve dicatat Soccernet dapat melepaskan 19 tembakan yang enam di antaranya mengarah ke gawang lawan. Terlebih lagi gol semata wayang malah dicetak Giorgio Chiellini yang adalah seorang bek tengah.

"Kami jelas masih perlu mengembangkan skema penyerangan jadi lebih baik, tapi kami toh tetap bisa menciptakan sejumlah peluang malam ini dan semua berjalan baik," lugas Buffon membela formasi timnya.

Mengingat bahwa laga dihelat di Olimpico Turin yang jadi markas 'Nyonya Tua', kemenangan lebih besar jelas diharapkan para fansnya. Apapun, kemenangan --meski hanya 1-0-- tetap diganjar tiga angka dan ini bikin Juve bercokol di posisi dua Grup A dengan poin lima, berselisih dua angka dari pemuncak klasemen Bordeaux.


Madrid - Real Madrid yang superior dari segi materi pemain dipermalukan di kandang sendiri oleh AC Milan. Royston Drenthe menolak untuk membesar-besarkan kekalahan itu karena Los Blancos juga beranggotakan manusia biasa.

Madrid yang relatif lebih diunggulkan tak kuasa menahan kebangkitan Milan di babak kedua pada laga di Santiago Bernabeu itu, Kamis (22/10/2009) dinihari WIB. Unggul lebih dulu di babak pertama, di akhir pertandingan mereka kalah 2-3.

Kekalahan ini lantas dikait-kaitkan dengan hasil serupa yang di dapat 'Si Putih' di awal bulan ini kala menyerah di tangan Sevilla. Madrid disebut-sebut selalu menghadapi krisis kala meladeni lawan dari golongan menengah ke atas.

Namun Drenthe menolak anggapan tersebut. Pemain yang sempat menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui golnya di menit 76 itu mengatakan, kekalahan adalah hal biasa saja karena para bintang di tim ini hanyalah manusia yang bisa membuat kesalahan.

"Ini bukan suatu krisis, kami bisa saja kalah. Kami akan menghadapi Sporting Gijon dan akan ke Milan, mengapa bicara soal krisis?," tuturnya di koran AS seusai big match di Grup C Liga Champions tersebut.

"Kami akan melakukan usaha meraih hasil bagus di Liga Champions. Orang-orang itu lho yang tidak paham, bahwa pemain-pemain Madrid itu juga manusia dan bisa saja kalah," sambungnya.

Madrid telah dua kali kalah dari 10 pertandingan kompetitifnya di musim ini, sedangkan delapan sisanya menang. Sejauh ini tim-tim besar lain di liga-liga top dunia, seperti Premier League, Bundesliga, Seri A dan La Liga, telah merasakan kekalahan, termasuk peraih treble winners musim lalu, Barcelona, yang kemarin ditumbangkan Rubin Kazan di kancah Eropa.


London - Di antara tim pengisi posisi lima besar di Premier League saat ini, Chelsea adalah tim yang paling sedikit kebobolan. Pun di Liga Champions, gawang mereka masih perawan. Pemain jangkung adalah sebuah faktor.

Faktor itu diungkapkan pelatih Carlo Ancelotti setelah Chelsea memetik kemenangan telak 4-0 atas Atletico Madrid di Stamford Bridge, Kamis (22/10/2009) dinihari WIB, yang membuat mereka masih sempurna dari tiga pertandingan.

Saat disinggung bahwa timnya belum kebobolan di Eropa, Ancelotti menjawab, "Saya pikir pertahanan kami pada bola-bola mati lebih baik, dan kami pun mencetak dua gol dari situ."

"Itu berarti kami punya pelompat-pelompat yang bagus dan memiliki banyak kemungkinan mencetak gol dari set piece. Buat kami ini penting," sambungnya.

Dari 14 pemain yang turun ke lapangan menghadapi Atletico Madrid, sembilan di antaranya memiliki tinggi badan di atas 180 cm. Mereka adalah John Terry (187), Branislav Ivanovic (188), Frank Lampard (184), Michael Ballack (188), Nicolas Anelka (183), Salomon Kalou (186), Daniel Sturridge (188), Yuri Zhirkov (183), dan kiper Petr Cech (196).

Pada kesempatan yang sama Ancelotti menekankan misi timnya dalam menyelesaian putaran grup di Liga Champions, yakni finish sebagai pemuncak klasemen. Mereka masih akan melakoni dua laga tandang melawan Atletico dan Porto, dan mengakhiri dengan menjamu APOEL Nicosia.

"Kami sedang mengontrol grup. Tujuan kami adalah mencapai tempat pertama karena itu penting untuk kelanjutan di Liga Champions. Posisi itu belum bisa dipastikan dan kami butuh tambahan poin," tukas pelatih asal Italia itu, seperti dikutip Reuters.


Madrid - Menjadi 'terdakwa' dalam kekalahan atas AC Milan, salah satu personel barisan bertahan Real Madrid angkat bicara. Raul Albiol mengatakan bahwa tim Merah-Hitam menang karena beruntung.

Pelatih Madrid Manuel Pellegrini mengatakan barisan belakang sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kekalahan 'Si Putih' ketika menghadapi AC Milan di Liga Champions, Kamis (22/10/2009) dinihari WIB.

Bagaimana pembelaan dari para personel bertahan? Raul Albiol mengatakan bahwa titik balik pertandingan itu adalah gol balasan Milan yang dicetak Andrea Pirlo di menit ke061 yang membuat skor menjadi 1-1.

"Mereka beruntung bisa mencetak gol balasan. Saya pikir kami tak pantas kalah. Sungguh menyakitkan kalah seperti ini dan hal ini membuat kami merasa sakit," tukas Albiol seperti dilansir dari situs resmi klubnya.

Setelah gol Pirlo, Rossonerri butuh waktu tak sampai lima menit untuk berbalik unggul melalui Alexander Pato.

"Semua berubah ketika Milan bisa mencetak gol pertama. Mereka jadi semakin percaya diri dalam menyerang dan kami gagal mengendalikan mereka," tambah Albiol.

Meski begitu, pemain berusia 24 tahun itu dengan sportif memuji performa Milan. "Mereka bermain lebih baik daripada kami di 30 menit terakhir laga. Milan punya pemain berkualitas yang bisa mengubah segalanya dalam hitungan detik," kata Albiol.

Pemain yang didatangkan ke Santiago Bernabeu dari Valencia pada musim panas ini berharap agar kekalahan dari Milan menjadi bahan pembelajaran bagi Los Galacticos di waktu-waktu mendatang.

"Kami harus belajar dari kesalahan ini dan terus melakukan langkah-langkah maju. Masih ada tiga laga lagi yang harus kami lakoni di Liga Champions, Kami harus menang di sisa laga agar lolos sebagai juara grup," tuntasnya.


Alexandre Pato bukan hanya gemilang karena bikin dua gol yang mengantar AC Milan mempermalukan Real Madrid. Atas gol-gol tersebut dia mematahkan rekor di Rossoneri milik Yoan Gourcuff.

Rekor yang dipatahkan Pato saat dia mengantar Milan menundukkan Madrid 3-2 dinihari tadi adalah sebagai pencetak gol termuda Rossoneri di pentas Liga Champions. Saat memperdaya Iker Casillas sampai dua kali beberapa jam lalu, dia masih berusia 20 tahun dan 49 hari.

Striker internasional Brasil itu mematahkan rekor sebelumnya milik Yoann Gourcuff. Gelandang Prancis yang kini memperkuat Bordeaux itu sempat menjadi pencetak gol termuda Milan di Liga Champions saat Diavolo Rosso menghadapi AEK Athens di musim 2006/2007. Usia Gourcuff saat itu adalah 20 tahun dan 64 hari.

Kembali ke Pato, dua gol yang dia buat dinihari tadi sekaligus menjadi gol pertamanya buat Milan di Liga Champions. Meski sudah bergabung dengan Rossoneri sejak Januari 2008 (resmi dibeli pada Juli 2007), Pato masih minim pengalaman di Liga Champions.

Di musim 2007-2008 dia cuma tampil dua kali di kompetisi papan atas klub Eropa tersebut, tentu tanpa bisa mencetak satugol pun. Sedang musim lalu (2008/2009) mantan pemain Internacional itu tak bisa mentas di Liga Champions karena kegagalan Milan masuk posisi empat besar di Seri A.

Khusus di musim ini, Pato selalu tampil di dua laga Milan sebelumnya. Tapi dia tak ikut menyumbang gol saat timnya menang atas Marseille dan dikalahkan FC Zurich di kandang sendiri.


Di tengah duka menyusul kekalahan Real Madrid atas AC Milan, Raul Gonzalez masih punya satu hal untuk dirayakan. Bikin satu gol, dia kini menyamai rekor Gerd Muller sebagai top skorer Eropa.

Madrid di luar dugaan menelan kekalahan atas AC Milan di matchday III Liga Champions dinihari tadi. Menghadapi tim yang tengah terseok di Seri A itu, Los Merengues dipaksa tunduk dengan skor 2-3.

Kalau ada pemain yang jadi bintang di kubu Madrid dalam laga tersebut, maka Raul adalah orangnya. Diturunkan sejak menit pertama, striker 32 tahun itu sempat menggelorakan publik Santiago Bernabeu dengan golnya di menit 19, memanfaatkan kesalahan Dida yang gagal mengamankan bola dengan sempurna.

Meski Merengues akhirnya kalah, sebiji gol tersebut sudah cukup mengantar Raul menorehkan sebuah capaian luar biasa di pentas Eropa. Itulah gol ke-66 sang striker di Liga Champions. Dia pun menyamai rekor berusia 31 tahun milik Gerd Muller yang selama ini berdiri sendirian di posisi teratas daftar pemain tersubur Benua Biru.

Muller meraih seluruh golnya tersebut dalam kurun 11 tahun saat membela raksasa Jerman, Bayern Munich. Dalam kurun tersebut striker legendari Jerman itu sukses mengantar The Bavarian mencetak hat-trick juara Liga Champions di tahun 1974, 1975 dan 1976.

Sama seperti Muller, Raul saat ini juga sudah memberi Madrid tiga titel Liga Champions di tahun 1998, 2000 dan 2002. Tapi raihan striker Spanyol itu masih lebih bagus dibanding dari Muller karena seluruh gol yang dia buat di pentas Eropa tercipta di kompetisi Primer bernama Liga Champions. Sementara tidak semua gol Muller dia buat di turnamen yang dulunya bernama Liga Champions itu.

"Gol yang dibuat Raul menunjukkan seberapa tajam dirinya. Dia selalu tampil luar biasa dan jadi pemain yang memecahkan banyak rekor. Dia jadi orang pertama yang datang berlatih setiap saat dan seperti tak pernah lelah. Itulah kenapa dia selalu jadi kunci tim ini," sanjung Kaka mengomentari rekor baru Raul.

Raul saat ini bukan hanya tercatat sebagai top skorer Liga Champions. Dengan total sudah melakoni 128 laga, dia juga merupakan pemain yang paling sering merumput di kompetisi papan atas antarklub Eropa itu.

Pengikut

Kejayaan Real Madrid

Setelah pembelian pemain gila -gilaan,Real Madrid kini menjadi tim yang sangat solid.Saya yakin Real Madrid musim ini akan merebut treble winners layaknya barcelona musim kemarin.

My Archive